Astra ingin sebanyak mungkin training ada dampak, selalu diusahakan follow up, yang disebut post activity. Orang mengerjakan proyek implementasi dari apa yang ia pelajari, dalam bentuk improvement di tempat kerja. Evaluasinya dari situ, berdampak apa tidak. Misalnya, training untuk calon-calon general manager, tiga minggu belajar di kelas, mengkaji studi kasus dari berbagai bisnis di seluruh dunia, lalu ujian tertulis, setelah itu tiga bulan mengerjakan proyek di perusahannya sebagai bukti bahwa ia bisa mengimplementasikan ilmu yang dia pelajari. Proyek itu harus yang bersifat bisnis, cross function, harus bisa menghasilkan dampak signifikan bagi perusahaan, bisa diukur, merupakan proyek original yang belum pernah ada. Ia men-develop proyek itu, diakhiri dengan membuat laporan, dan hasilnya harus bisa diaktualisasi ke rupiah, show di depan panel. Nilai ujian kelas dan nilai proyek jadi sarat kelulusan dia di training itu.
ASTRA juga membangun dan mengelola sistem/proses pengetahuan organisasi dengan pendekatan push dan pull, yaitu:
• Pendekatan push: mendesain program learning yang comprehensif bagi karyawan untuk memenuhi kebutuhan profesionalisme mereka, khususnya pengembangan kepemimpinan dan budaya perusahaan.
• Pendekatan pull: membangun dan mengelola penghargaan bagi performa terbaik dan inovasi, baik secara individu, tim atau organisasi. Pendekatan ini termasuk membangun dan mengelola penghargaan bagi performa terbaik dalam hal kompetensi.
0 comments:
Post a Comment