Dalam hal ini terlebih dahulu perlu dibedakan pengertian antara data, informasi dan knowledge. Data adalah angka yang tidak memiliki konteks, misal 25%, Rp30 juta, dan sebagainya. Informasi adalah pengetahuan yang disajikan kepada seseorang dalam bentuk yang dapat dipahami, atau data yang telah diproses atau ditata untuk menyajikan fakta yang mengandung arti (Collin, 1987). Knowledge adalah sekumpulan informasi yang memiliki pola dan implikasi tertentu serta memiliki kemampuan untuk memprediksi dan bertindak (capacity to act). Jika informasi dihasilkan oleh sistem komputer yang tidak memiliki potensi untuk melakukan tindakan, maka knowledge terkandung dalam tindakan subyektif dari user berdasarkan informasi yang diperolehnya. Jadi knowledge management sebenarnya adalah bagaimana memanfaatkan input berupa data, informasi, sumber daya manusia yang kreatif (yang terkandung knowledge di dalamnya) untuk menghasilkan output berupa barang dan jasa yang tidak terbatas hanya pada voices of the customer tetapi juga beyond voices of the customer. Hal ini dimungkinkan karena produk dan jasa yang dihasilkan dapat berupa sesuatu yang belum pernah terpikirkan dan terbayangkan oleh customer karena sifatnya yang reinventing the product, service, and market. Dalam hal ini customer mulai berfungsi sebagai learner dan perusahaan sebagai educator. Fenomena ini yang kemudian banyak disebut telah beralihnya era informasi atau information value chain menuju kepada era knowledge atau knowledge value chain. Information value chain adalah suatu pendekatan proses bisnis yang lebih menekankan kepada teknologi informasi sebagai unsur terpenting dalam menunjang keberhasilan perusahaan, sementara SDM hanya berfungsi secara pasif dalam mengoperasikan system informasi. Sebaliknya knowledge value chain lebih menekankan dan memperlakukan SDM sebagai unsur utama dengan memanfaatkan teknologi informasi.
0 comments:
Post a Comment